Evolusi SUAR Melepas Bayang-bayang Pure Saturday

INSOMNIAEnt.id – Mantan songwriter di Pure Saturday, Suar Nasution kembali ke industri musik tanah air dengan membentuk proyek baru bernama SUAR.

Sebelumnya, Suar memang dikenal sebagai salah satu sosok dibalik kesuksesan band indie-pop asal Bandung, Pure Saturday. Dia banyak menciptakan lagu yang mengangkat nama Pure Saturday sebagai band yang diperhitungkan diera 1990an. Sebut saja misalnya lagu fenomenal Pure Saturday, Kosong, Desire, dan Cokelat.

Suar Nasution mengundurkan diri di masa keemasan Pure Saturday karena alasan personal di tahun 1994. Yang juga membuat dia berhenti sejenak dari industri musik dan fokus dengan profesi lain di luar Indonesia. Tahun 2014, Suar kembali memutuskan kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk fokus ke usaha produksi gitar akustik yang dikenal dengan Genta.

Kini setelah “mudik”, dia membentuk barisan baru dengan menggandeng Yoga Patria yang pernah mengisi di Nineball.

Sebagai langkah awal, Duo SUAR kemudian merilis single perdananya yang berjudul ‘Terjadilah’. Kerinduan Suar dan Yoga untuk kembali berkarya di musik dan memperdengarkannya ke masyarakat menjadi tujuan utama mereka ingin kembali aktif.

Bagi mereka, perbedaan ekosistem dan cara berpromosi di industri musik pada era saat ini menjadi tantangan baru yang akan mereka hadapi. Langkah kecil namun kuat, sudah mereka persiapkan untuk rencana jangka panjang perjalanan bermusiknya yang baru.

“Lagu ini merupakan karya pembuka untuk karya lagu lainnya yang akan dirilis berikutnya. Semoga bisa mengobati rasa rindu akan karya saya dan bisa meramaikan industri music Indonesia,” ujar Suar Nasution dalam siaran pers yang diterima InsomniaEnt.id.

Suar kembali penjadi pemeran utama di penulisan lirik karya ini. Sementara Yoga memberikan kontribusinya dalam segi elemen instrumen musik dan teknis produksi sebagai produser musik.

“Lagu ini ditulis oleh Suar Nasution pada bulan Oktober 2018. Ceritanya tentang seseorang yang mengenang kisah indah di masa lalu dan masih membayang hingga saat ini. Bisa dibilang lagu susah move on, Hehehe,” timpal Yoga berkelakar.

Gitar akustik menjadi warna primer di aransemen musik ‘Terjadilah’, membuat hal itu menjadi tanda gaya bermusik Suar Nasution yang kental. Namun tambahan elemen instrumen yang lebih moderen, menunjukan bahwa Suar dan Yoga berani untuk berevolusi dan beradaptasi dengan gaya bermusik di era yang berbeda dari era awal mula mereka bermusik.

“Perubahan atau evolusi band SUAR ini akan dirasakan secara perlahan di karya-karya berikutnya. Sehingga pendengar bisa merasakan mata rantai yang hilang selama ini. Selamat mendengarkan,” tutup Suar. (Fch)

Share :

Baca Juga