Forever No To Dog Meat ! Seruan Vox Mortis Hentikan Peredaran Daging Anjing

INSOMNIAEnt.id – Bagaimana rasanya diculik, disekap, kemudian disiksa dan dijadikan kudapan karena dianggap berkhasiat atau sekadar untuk memenuhi rasa lapar? Tentu bukan hal menyenangkan apalagi jika dialami makhluk hidup.

Vox Mortis kembali menyerukan perlawanan terkait peredaran serta konsumsi daging anjing di tengah masyarakat. Seperti yang telah disampaikan jika band ini dibentuk guna mempropagandakan kesejahteraan hewan, salah satunya mengajak masyarakat untuk berhenti mengonsumsi daging anjing.

Seperti judulnya, “Forever No To Dog Meat” merupakan pernyataan sikap Vox Mortis menolak makanan berbahan dasar daging anjing sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang perlindungan hewan tersebut.

Semua lirik tertuang gamblang lewat langgam death metal yang agresif, dibarengi visual cadas hasil olah digital M. Irvan Dionisi. Menguak sisi kelam proses peredaran daging anjing serta kekejaman dibaliknya hingga disajikan di meja makan.

Vokalis, Doni Herdaru Tona, yang juga pendiri Animal Defenders Indonesia memilih jalur musik cadas sebagai corong agitasi bukan tanpa sebab. Bersama Vox Mortis, ia ingin meletakkan sudut pandang berbeda dimana orang-orang dari komunitas dengan stigma negatif pun mampu membawa pesan positif tentang kesejahteraan hewan.

“Ya, kami harus memilih Metal. Karena Metal erat kaitannya dengan pemberontakan akan ide-ide normatif dan belenggu tema konservatif. Kami berontak atas ketidakadilan pada hewan-hewan domestik ini,” ujarnya.

Nomor kedua dari album debut “Avignam Jagat Samagram” ini pula membantah rumor terkait khasiat mengonsumsi daging anjing, seperti anggapan banyak orang. Selain tidak terbukti secara empirik, aktivitas Doni sebagai penyelamat hewan domestik yakni anjing dan kucing membuat ia tegas menolak menjadikan hewan kesayangannya sebagai bahan baku masakan.

“Kami menyanyangi anjing dan kucing, keduanya bukan hewan ternak. Maka kami perlu membuat propaganda untuk melindungi serta menolak menjadikan hewan tersebut sebagai makanan. Jika kamu rasa hewan lain perlu dilindungi, silakan buat propagandamu,” tegas Doni.

Terkait dengan tradisi, Doni turut membantah jika daging anjing terlibat dalam sebuah ritus maupun produk budaya. Mengkonsumsi daging anjing di kalangan masyarakat tertentu menurutnya merupakan kebiasaan yang telanjur lumrah. “Ada yang salah dengan kebiasaan tersebut dan hal ini perlu dibereskan”.

ARTIKEL TERBARU

Follow Us

Artikel Terkait