INSOMNIAEnt.id – Berkreasi tak kenal situasi. Jika dalam situasi bahagia saja bisa menghasilkan karya, maka disaat terjepit pun berkarya bukanlah suatu hal yang sulit.
Paduraksa, kelompok musikalisasi asal Kota Serang adalah salah satu bagian yang setidaknya mampu membuktikan hal itu. Meski tengah berada dalam pandemi yang menyerang seluruh entitas, namun mereka menutuskan tetap berkreativitas.
Hasilnya, sebuah puisi milik Toto ST Radik berjudul “Akar dan Kepala Telah Sama Lepas” sukses mereka gubah menjadi sebuah lagu yang dramatis.
Bagi mereka, “Akar dan Kepala Telah Sama Lepas” bukan sebatas menerjemahkan puisi Toto, tapi lebih dari itu. Mereka berusaha merawat imut kreativitas dan mengkonversi energi berkreasi di tengah pandemi.
“Musikalisasi puisi bagi kami adalah sebuah dedikasi untuk merawat kejujuran dan keindahan dari relaitas-realitas yang tumbuh di tengah kehidupan manusia. Kata-kata menjadi jembatan bagi kami, untuk menerjemahkan realitas estetik yang diendapkan penyair, kemudian dilahirkan kembali dengan wujud lain,” beber Arip, pentolan dari Paduraksa.
Meski ruang berinteraksi dibatasi karena pandemi. Tapi Paduraksa berusaha semaksimal mungkin mentransformasikan puisi Toto dalam media yang mereka kuasai.
“Ada Fesimisme yang tumbuh ketika kami melihat tubuh puisi. Pun ada optimisme. Semua padu dalam komposisi yang lirih; bisa pula mencekam. Mungkin, sekilas demikian gambaran dari proses kami menafsirkan puisi ini,” sambungnya.
Setelah hampir satu pekan bergulat dengan penerjemahan, penggarapan, hingga proses kreatif, akhirnya “Akar dan Kepala Telah Sama Lepas” rampung beserta visualnya.
Proyek ini dikerjakan bertiga oleh Baehaqi “Arif” Mohammad, Giani Marisa, dan Dandi Musa yang bertanggung jawab dalam urusan akustik. Karya ini juga dibantu oleh Aldo “Mahirs”.
Kini lagu tersebut sudah tersedia di kanal Youtube mereka, Paduraksa Official. Selamat menikmati. (Fch).