INSOMNIAEnt.id – Ada sesuatu yang magis dari malam karaoke bareng orang-orang yang kamu cintai, di mana waktu seakan berhenti, dan segalanya terasa tak nyata. Lewat “Surreal”, single terakhir sebelum album perdananya ‘Reckless’ dirilis pada 15 Agustus 2025, penyanyi-penulis lagu asal Jakarta, Rasyiqa, mempersembahkan sebuah tribute pop-rock yang tulus untuk persahabatan, dan momen-momen yang terus tinggal selamanya.
Lagu ini ditulis oleh Rasyiqa bersama kolaborator sekaligus teman baiknya , Sade Susanto, dan merupakan salah satu dari lima lagu pertama yang selesai dikerjakannya yang juga membentuk fondasi dari album ini.
“Surreal” lahir dari sebuah malam spontan penuh tawa, lagu-lagu masa remaja, dan ruangan yang diisi oleh orang-orang yang ia sayangi. Malam itu menjadi lebih berharga karena kehadiran kakaknya, Ranaditya Alief, kakak kandung Rasyiqa yang kini telah tiada. Untuk pertama kalinya, ia berkaraoke dengan adiknya di hadapan publik, sebuah momen langka saat mereka menyanyikan “Sometimes” milik Britney Spears yang merupakan salah satu lagu yang memiliki memori masa kecil untuk keduanya. Momen itu menjadi kenangan abadi, dan kini diabadikan dalam “Surreal”.
“Menurutku, punya momen kayak gitu adalah sebuah privilege,” ujar Sade. “Aku melihat Rasyiqa dikelilingi teman-teman, bernyanyi sambil tertawa, dan entah kenapa, itu meninggalkan kesan yang dalam banget, sampai menjadi sebuah jadi lirik. Awal mulanya Rasyiqa sudah memiliki sketsa lagu ini beserta melodinya tapi waktu itu belum ada lirik yang tepat. Sampai akhirnya aku melihat momen tersebut.”
Diproduseri oleh Heston Prasetyo, lagu ini juga menjadi proyek kolaboratif yang melibatkan banyak suara hati di sekeliling Rasyiqa. Vokal latar diisi oleh cellosux, Angelina Bebel, beberapa personel Ringgo 5, Stephany Azali, dan Heston sendiri. Stephany juga menciptakan visual era ‘Reckless’, memperkuat narasi nostalgia dan keintiman dari lagu ini. Hasilnya adalah anthem pop-rock yang terasa personal, hidup, dan penuh kasih.
“Kita nggak pernah tahu siapa yang akan bertahan di hidup kita, atau siapa yang akan ada di garis akhir,” kata Rasyiqa. “Tapi malam itu, dan hari-hari sebelum lagu ini lahir, gue merasa dikelilingi oleh orang-orang yang bertahan, yang nyanyi bareng, yang bikin hidup gue lebih ringan. Gue masih cewek bingung di usia 20-an, tapi mereka. Mereka adalah sebuah anugerah, klise sih ini tapi itu kenyataannya. Mungkin nggak semua orang harus tinggal selamanya. Tapi apa yang penting adalah mensyukuri keberadaan mereka sekarang, dan memeluk momen yang ada.”
Sebagai single terakhir sebelum album ‘Reckless’ dirilis, “Surreal” tidak melihat ke depan, tapi justru melihat ke sekitar, mencoba untuk meresapi kehadiran, memeluk momen, dan membiarkan rasa syukur bergema. Jika lagu-lagu sebelumnya berbicara soal patah hati, proses tumbuh, dan memulai ulang, maka “Surreal” memberi ruang untuk diam sejenak dan merayakan hangatnya kebersamaan.
Album ‘Reckless’ pun bukan awal dari babak baru, tapi merupakan bentuk penutup dari satu fase hidup yang membentuk siapa Rasyiqa hari ini, dan “Surreal” adalah halaman terakhir dari kisah itu, dinyanyikan dengan penuh rasa cinta, dan selalu dikenang dengan sepenuh hati.
Tentang Rasyiqa:
Dibesarkan di Jakarta Selatan dengan impian hidup ala Hannah Montana; seorang gadis biasa di siang hari, seorang rockstar di malam hari, Rasyiqa adalah penyanyi-penulis lagu yang tumbuh besar bersama tontonan televisi dari mulai Disney Channel, Cartoon Nettwork, Nickelodeon, Star World, sampai MTV, dan mixtape dari kamar kakaknya yang menyelinap lewat dinding kamarnya. Sejak kecil, ia sudah gemar berandai-andai untuk memiliki sebuah band rock, tapi setelah lulus kuliah, mimpi jadi penyanyi terasa seperti sesuatu yang harus ia simpan rapat-rapat. Bekerja di balik layar industri musik jadi pilihan yang lebih masuk akal untuknya.
Sampai akhirnya, sebuah pengalaman patah hati di usia 25 justru mengantarnya kembali pada panggung yang lebih jujur: menulis lagu. Dari situ lahirlah single debut “Reckless”, yang ia rilis sebagai hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri. Lagu tersebut dibuat bersama sahabat-sahabat terdekatnya, Sade Susanto, Rama Harto, dan cellosux, yang juga menjadi produser. Versi reimagined “Reckless (But Make It 80s)” bersama trio city pop Vintonic kemudian masuk dalam daftar lagu terbaik tahun 2021 versi DetikHot dan Pop Hari Ini.
Sejak itu, Rasyiqa menyusun katalog lagu yang terdengar seperti halaman-halaman diary: jujur, personal, dan penuh warna emosional. Single seperti “Get Up! (Get Out!)” dan “I’ve Had Enough” mengusung semangat marah dan bingung ala early-2000s, dengan video musik bergaya rom-com/sitkom. Sementara itu, lagu seperti “2:15 (Steph’s Song)” dan “A Song for Someone Else” memperlihatkan sisi mellow dan kontemplatifnya.
Di akhir 2023, ia merilis “Waiting on Fireworks”, sebuah lagu reflektif yang menjadi jembatan dari luka menuju harapan. Ini berlanjut ke “Two Shades of Blue” (Februari 2024), yang menyuarakan kisah jatuh cinta dengan lembut. Di 2025, ia merilis “Just Like That”, sebuah kolaborasi pertamanya dengan Dennis Ferdinand yang memperkenalkan warna baru yang lebih hangat dan optimis.
Semua perjalanan ini membentuk ‘Reckless’, album debut yang akan dirilis pada 15 Agustus 2025. Album ini merangkum berbagai fase dalam hidup Rasyiqa: dari patah hati sampai jatuh cinta lagi, dari amarah hingga penerimaan, dari rasa kehilangan hingga rasa syukur. Lewat lagu-lagunya, ia merangkul ketidakpastian dan memberi ruang untuk yang tumbuh belakangan, yang terlalu banyak mikir, dan mereka yang masih mencari tempatnya.