Panduan Bikin Siaran Pers Bagi Musisi Versi InsomniaEnt.id

InsomniaEnt.id

INSOMNIAEnt.id – Kehadiran media dewasa ini semakin dibutuhkan dalam menyebarkan informasi termasuk sebagai sarana publikasi. Media menjadi elemen krusial dalam hal membangun public relation.

Di dalam dunia public relation, tidak bisa dilepaskan dari Siaran Pers atau Press Release. Siaran Pers merupakan bentuk informasi dalam format tulisan, yang berfungsi untuk memberitahukan sebuah informasi, baik itu berupa kegiatan, peluncuran produk, karya, dan sebagainya.

Bagi musisi, Siaran Pers bukan hanya sebagai sarana mempromosikan karyanya, namun juga diharapkan dapat menjadi bahan ulasan oleh media yang mereka tuju.

[Artikel lain]

Puber Kedua, Ludy 26 Gaet Melissa Disingle Terbarunya

Tapi, masih banyak yang belum memahami bagaimana membuat Siaran Pers yang layak, yang dapat menarik perhatian jurnalis. Banyaknya informasi tentang tata cara membuat Siaran Pers di mesin pencarian, nampaknya belum bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh musisi.

Hal itu kerap dijumpai oleh tim redaksi InsomniaEnt.id. Karena tidak sedikit musisi, manager, atau tim sukses si musisi yang keliru dalam mengirimkan Siaran Pers. Akibatnya, membuat redaksi kesulitan dalam mempublikasikan karya mereka. Padahal mereka memiliki karya yang bagus, namun karena materi Siaran Pers yang tidak dikemas dengan baik, sehingga luput dari perhatian tim redaksi.

Lalu bagaimana membuat paket Siaran Pers yang baik? Setidaknya menurut versi InsomniaEnt.id? Berikut kami susunkan panduannya.

1. Subjek Email

Ilustrasi. (Freepik)

Fitur ini belum banyak dimanfaatkan musisi dengan baik. Bahkan kerap diabaikan. Padahal Subjek Email adalah poin pertama untuk memikat perhatian tim redaksi untuk melirik Siaran Pers mereka. Kolom ini sering dikosongkan atau hanya menuliskan Press Release atau Siaran Pers.

Kami menyarankan untuk mengisi Subjek Email dengan menulis nama musisi, diikuti nama karya yang ingin dipublikasikan (single, album, mini album, atau video klip). Upayakan Subjek Email tidak lebih dari delapan kata. Misalkan “Bandtar Kembali Merilis Single Berjudul Perih”.

2. Tubuh Email

Ilustrasi. (Pixabay)

Bagian ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan profil musisi secara singkat. Biasanya berisi nama musisi, domisili, genre musik, atau karya apa yang ingin dipublikasikan. Karena sifatnya pengenalan, tubuh email cukup berisi maksimal tiga paragraf.

Isi tubuh email yang rapi, singkat, dan jelas, akan memudahkan tim redaksi untuk mengidentifikasi Siaran Pers musisi. Biasanya bagian ini akan menjadi alasan bagi tim redaksi untuk melanjutkan peninjauan atas Siaran Pers yang dikirimkan atau tidak.

3. Lampiran (Attachment)

Ilustrasi. (Pixabay)

Di sini, kalian wajib melampirkan sejumlah materi yang paling diperlukan oleh tim redaksi. Lampiran umumnya berisi Siaran Pers, profil musisi, foto profil musisi, artwork dari karya yang dirilis, atau logo band (optional).

Bagian ini tidak kalah banyak yang sering diabaikan oleh musisi. Mereka biasanya hanya melampirkan artwork dan foto band tanpa Siaran Pers-nya. Parahnya, kadang foto yang dikirimkan dalam resolusi yang rendah. Ketiadaan Siaran Pers yang lengkap dan jelas, sama saja mendorong tim redaksi untuk men-skip tinjauannya.

[Artikel lain]

Tips Merawat Vinyl Versi Al Suherlan “Suherlan Records”

Di sini mohon dipahami, tim redaksi juga memiliki kesibukan lain yang juga menjadi prioritas, misalnya mengkurasi puluhan Siaran Pers yang sudah masuk. Kekurangan materi Siaran Pers yang dikirimkan, hanya akan menambah beban tim redaksi. Sementara untuk menyempurnakan informasi yang dibutuhkan, perlu waktu yang tidak sebentar.

Lalu soal foto, upayakan lampirkan lebih dari dua foto beresolusi tinggi dengan sudut pandang yang berbeda. Formatnya juga perlu diperhatikan! Foto yang dilampirkan haruskan dalam bentuk landscape. Bentuk portrait bisa dilampirkan juga sebagai opsi. Tapi format pertama lah yang lebih dipertimbangkan.

Seluruh lampiran itu, bisa dikemas dalam bentuk tautan Google Drive, Dropbox, WeTransfer, atau file-nya dibuat dalam satu folder zip.

4. Etika Menulis Siaran Pers

Isi Siaran Pers bisa memasukkan tentang karya musisi, mulai dari kisah karya tersebut, proses kreatif, siapa saja yang terlibat, dan dirilis kapan. Deskripsi karya ini cukup ditulis dalam satu lembar.

Lembar berikutnya bisa ditulis credit title dari karya tersebut dan profil musisi. Seperti kapan mulai berkarier, genre yang dimainkan, data personel, sudah ada berapa karya, dan influence dalam bermusik.

Bedakan pula Siaran Pers dengan proposal. Karena tim redaksi InsomniaEnt.id masih aja sering terima musisi yang melampirkan proposal band, bukan Siaran Pers seperti yang dibutuhkan.

[Artikel lain]

Pesuling Beranda Rumah, Rijal Mahfud Rilis Debut Solonya

Kemudian saat menggambarkan soal karya, hindari penggunaan kalimat analogi yang berlebihan atau hiperbola yang mengandung kepercayaan diri tinggi. Untuk menggambarkan bagaimana hasil karya kalian, biarkan diinterpretasi sendiri oleh tim redaksi. Karena ini adalah Siaran Pers, bukan ajang untuk menggombal.

Contoh kalimat yang tidak dianjurkan seperti “Lagu ini penuh dengan harmoni yang bisa menyayat hati”.

Untuk menggantinya, coba gunakan kalimat “Dalam lagu ini kami memasukan unsur orkestra agar memberi warna yang beda dari karya sebelumnya”.

5. Kontak atau Narahubung

Ilustrasi. (Freepik)

Jika seluruh syarat tadi sudah dipastikan aman, jangan lupa untuk melampirkan juga nomor kontak dan alamat media sosial. Nomor narahubung penting agar tim redaksi bisa langsung menghubungi musisi bila ada hal yang ingin ditanyakan atau ingin melakukan wawancara ekslusif.

6. Pakai Penulis Profesional

Bila kalian belum bisa menulis Siaran Pers dengan baik, kalian bisa memakai jasa penulis profesional atau teman-teman yang punya relasi dengan jurnalis. Ini akan lebih memudahkan kerja kalian ketimbang membuat sesuatu yang tidak kalian kuasai dan hasilnya malah berantakan.

7. Tindaklanjut atau Follow Up

Apabila materi Siaran Pers yang kalian kirimkan belum juga di-publish oleh media tujuan, kalian bisa melakukan tindak lanjut dengan mengirim Siaran Pers kembali dengan subjek yang berbeda. Mana tahu subjek kali ini lebih menarik. Cuma kalau bisa dibuat jeda, minimal seminggu kemudian bisa kirim lagi.

Tapi kalau belum juga direspons meski sudah mengirimkan lagi, hentikan usaha kalian. Mungkin karya kalian tidak cukup menarik hati tim redaksi. Tapi jangan berkecil hati, masih banyak media promosi lain yang bisa kalian manfaatkan. Kalau ada kenalan orang dalem, boleh lah colek dikit-dikit untuk mengingatkan.

[Artikel lain]

Mini Album Pray For Last Night Membungkam Makian

Demikian panduan menulis dan mengirimkan Siaran Pers ke media dari tim redaksi InsomniaEnt.id. Tapi harap dicatat, panduan ini tidak baku karena bisa saja setiap media menerapkan kebijakan yang lain.

Melalui tulisan ini, kami juga ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada kalian yang sudah percaya untuk mengirimkan materinya ke InsomniaEnt.id. Mohon maaf bila ada materi kalian yang belum bisa kami unggah. Semoga melalui tulisan ini bisa memberi pencerahan dan pemahaman baru bagi musisi yang baru memulai menulis Siaran Pers. Semoga beruntung! (Fch)

Latest News

Follow Us