Review Rilis Party Debut Album Valiant Kullo, Konversi Reasonansi Jadi Energi

INSOMNIAEnt.id – Sabtu 27 Oktober 2018 menjadi catatan sejarah bagi industri musik Sidestream Banten. Malam itu, empat sekawan yang tergabung dalam Valiant Kullo, secara resmi merilis album perdananya bertajuk Reasonansi.

Sejarah itu dicatatkan unit Punk Rock Valiant Kullo, saat populasi rilisan fisik di Banten meredup. Tak banyak band lokal dewasa ini yang berani mengemas karyanya dalam bentuk album.

Tapi langkah berani malah ditempuh oleh Kullo, Wira, Nisa, dan Fauzan. Mereka berempat bisa menjadi salah satu role model musisi lokal yang tidak bergeming atas rendahnya animo pemain band lain untuk membuat antologi.

Perayaan rilis album itu, dihelat di Koeno Cafe, Serdang dengan menggandeng sejumlah musisi independen seperti Suck-It 26, Stand 4 My Self, The Petunjuxxx, dan Buram.

Pesta dimulai pukul 19.30 WIB dengan memunculkan Buram sebagai band pembuka. Wendy, Uda, Wanda, Norman, dan Bayu sukses menjadi pelumas yang memanaskan venue.

Lagu-lagu berdurasi singkat dengan lirik menggelitik, menjadi pemantik yang membakar suasana sebelum puncak acara.

Crowd di Koeno Cafe semakin menggema manakala unit Hardcore lawas, Stand 4 My Self (S4MS) mengambil alih panggung. Frekuensi distorsi yang berat dan cepat, dipadu dengan vokal Ableh, dengan sekejap memanaskan seantero Koeno.

Sebanyak tiga lagu, digeber oleh S4MS tanpa ampun. Sejalan dengan Reasonansi yang diusung Valiant Kullo, S4MS pun mampu memberi getaran yang sepertinya sudah banyak dirindukan oleh kaum pemuja musik berdistorsi.

Pesta masih berlanjut, yang disusul oleh The Petunjuxxx. Pemilik album Eksplisit ini tidak mau ketinggalan menyumbang energinya pada malam itu. Tiga lagu yang seluruhnya diambil dari album mereka yang diluncurkan pada Record Store Day Serang 2018, cukup menjaga crowd tetap memanas.

Usai tiga band menggila di stage, kini giliran senior mereka yang beraksi, Suck-It 26. Didaulat menjadi hidangan penutup sebelum sajian utama disuguhkan, Suck-It 26 masih saja memperlihatkan stage act yang meletup meski semua sudah tahu sekaligus menyayangkan, mereka tak lagi muda!

Membuka dengan nomor Ku Pasti Kembali, kuintet Punk Rock ini tidak kesulitan menaklukkan penonton untuk lebih mendekat. Lagu-lagu berikutnya yang sudah nyantol di telinga audience, mampu menciptakan koor massal sebelum akhirnya empat lagu terlewati begitu saja.

Sampai pada akhirnya aktor utama yang ditunggu-tunggu muncul menyapa puluhan massa yang menjadi saksi sejarah malam itu. Valiant Kullo menghentak dengan track Reasonansi. Lagu pembuka di album berjudul yang sama itu, berhasil dikonversi dengan baik oleh Valiant Kullo.

Sejak saat itu, lagu demi lagu dengan cepat dimainkan oleh band yang diprakarsai tahun 2013 silam. Tensi sempat menurun saat sang vokalis, Kullo melantunkan salah satu track terbaik di album ini, Terjebak Rasa.

Lagu berdurasi 4 menit 42 detik itu dimainkan dengan sendu, meski Wira memetiknya dengan gitar elektrik. Lagu ini memang bisa dibilang maut, karena ditempatkan sebagai penutup di album Reasonansi, Terjebak Rasa diprediksi dalam waktu dekat akan menjadi Soundtrack dikalangan anak muda, termasuk wanita.

Tak perlu berlama-lama, atmosfer kembali memanas saat mereka menggeber lagu Jangan Hentikan. Kemudian dilanjutkan dengan mengundang Ludy Suck-It 26, untuk berduet menembangkan salah satu single mereka sebelum merilis album, Your Life.

Bisa dibayangkan ketika frontman kocak itu menguasai mic. Dan karaoke massal pun tak terhindarkan.

Namun sayang, delapan lagu yang digeber malam itu oleh Valiant Kullo terasa begitu singkat. Karena aksi bersama Ludy menjadi sajian penutupan pesta tersebut.

Waktu mengarahkan pukul 22.00 WIB, party pun harus berakhir. Mengakhiri silaturahmi dan reuni malam itu. Sekaligus menyisakan tanya, kapan lagi ada gigs seintim itu? Rasanya begitu lama tak melihat crowd tanpa jarak.

Namun di sisi lain, penutupan itu justru menjadi pembuka karir Valiant Kullo yang kini sudah layak naik tingkat. Mereka bukan hanya mampu melahirkan mahakarya. Lebih dari itu, Reasonansi akan menjadi standar aktualisasi sebuah grup band medioker.

Malam itu Valiant Kullo membubuhkan sejarah sebagai anak band yang sah. Karena stigma anak band yang harus punya album, masih berlaku meski terdengar klasik. Namun dari sudut pandang keseriusan meniti karir diindustri musik, tetap album adalah barometer mutlak.

Skena musik Serang dan Cilegon, sudah terlalu lama bertumpu pada kemasyuran Suck-It 26.  Sadarilah bahwa mereka pun ada masanya. Sudah saatnya perjuangan mereka diteruskan oleh patriot yang lebih muda dan bertenaga.

Lewat Reasonansi, Valiant Kullo menjadi harapan terbesar, tumpuan yang kuat sebagai garda terdepan yang dapat mengembalikan hegemoni scene underground di Banten agar menyeruak kembali. Dan Suck-It 26 pun pasti akan setuju dengan hal itu.

Selamat atas perilisan Reasonansi, dan selamat menyelami industri musik yang lebih luas, Valiant Kullo. Semoga akan terus hadir Reasonansi-Reasonansi berikutnya. (FCH).

Follow Us

Latest News