INSOMNIAEnt.id : Penggemar musik cadas, pasti tidak asing dengan nama Wacken Open Air (W.O.A). Sebuah festival open-air musik metal terbesar di dunia. W.O.A Festival dikenal sebagai festival musik metal yang kapasitasnya sudah tidak diragukan lagi. Festival ini telah menjadi ajang eksistensi dan unjuk gigi band-band metal di panggung internasional di hadapan puluhan ribu metalheads.
Sebagai ajang silaturahmi headbanger reguler terbesar di dunia, W.O.A sejak tahun 2003 selalu melibatkan band dari seluruh dunia seperti dari negara Kanada, Meksiko, Afrika Selatan, Timur Tengah, Cina, hingga Jepang termasul Indonesia melalui Metal Battle.
Kompetisi ini telah menjadi ajang internasional untuk unjuk gigi para band metal di seluruh dunia dan melibatkan puluhan negara yang ikut berpartisipasi setiap tahunnya.
Ajang ini menjadi pembuktian band-band metal di luar negara Eropa dan Amerika untuk membuktikan kualitas terbaiknya dan memperlihatkan seperti apa perkembangan musik metal di negeri mereka sendiri.
Metal Battle akan memberikan kesempatan kepada band-band beraliran musik ekstrim untuk membangun relasinya demi menunjang karir bermusik mereka di masa yang akan datang.
Metal Battle ini merupakan kompetisi lintas negara yang diperebutkan oleh band-band metal di seantero negara lainnya. Maka tak heran, band-band berbagai dari penjuru dunia berangan bisa unjuk gigi di W.O.A
Untuk merealisasikan mimpi para musisi ekstrim di Indonesia, DjarumCoklatDotCom (DCDC) dalam beberapa tahun berupaya memfasilitas adrenalin talenta metal Indonesia lewat Metal Battle Indonesia.
Tahun ini, DjarumCoklatDotCom (DCDC) bersama ATAP Promotions dan The Metal Rebel kembali menghadirkan Wacken Battle di Indonesia. Tercatat sejak pendaftaran ditutup pada 12 Mei lalu, ada 322 band yang menjadi kandidat kompetisi skala nasional ini.
Salah satu nama yang tercantum dari puluhan peserta yang sudah lolos itu yakni End Of Circle. Band yang dimotori oleh Jehan Rinaldi (Scream/Growl), Vaisal Abduh (Guitar 1), Nurhilman (Bass/Vocal), Aldy Faisal (Guitar 2), dan Egy Younaldi (Drum) menjadi satu-satunya delegasi asal Banten.
End Of Circle mulai menggeliat di dunia skena musik sidestream pada 8 Oktober 2011 dari sebuah daerah dipesisir Kabupaten Pandeglang, yakni Kecamatan Labuan.
Untuk mendapatkan perhatian dari skena metal di Indonesia, para personel End Of Circle sama sekali tidak menganggap jarak geografis sebagai penghambat laju karir mereka.
Sampai hari ini, mereka sudah pernah menjajal berbagai panggung di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Depok, Bandung hingga Surabaya. Dan tentunya, daerah-daerah di seputaran kota kelahiran mereka seperti Labuan, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang dan Cilegon.
End Of Circle bersaing dengan ratusan band dari 72 kota. Dan hebatnya, mereka sudah mampu menyisihkan ratusan peserta lain hingga kini End Of Circle telah masuk dijajaran 30 besar bersama beberapa band yang sudah memiliki nama besar seperti Down For Life, TROJAN, Paper Gangster, Dead Vertical, hingga Power Metal.
Dengan munculnya nama-nama besar itu, dipastikan band yang terinspirasi dari musik-musik dari As I Lay Dying, Miss May I, Bullet For My Valentine, Asking Alexandria dan Burgerkil itu akan bersaing ketat. Namun bukan berarti End Of Circle tidak punya harapan.
Kita bisa ikut berpartisipasi mendukung karir mereka supaya bisa lolos dalam kompetisi Metal Battle Indonesia. Salah satunya lewat vote. Melalui akun Instagram mereka, @endofcircleofficial, disebutkan cara buat mendukung pemilik E.P Wild Life.
Caranya mudah kok, kalian cukup merepost flyer End Of Ciecle di akun Instagram pribadi kalian. Tetapi sebelumnya, pastikan dulu kalian sudah memfollow dan tag @dcdc.official dan @wackenmetalbattle.indonesia. Sertakan pula tagar #IVoteForEndOfCircle, #WackenMetalBattleIndonesia2018, #DjarumCoklatDotCom, dan #DCDC.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Wacken Metal Battle Indonesia (@wackenmetalbattle.indonesia) pada
Periode voting dimulai sejak tanggal 1 – 6 Juni 2018 pukul 00.00 WIB. Namun satu akun hanya diperbolehkan mengunggah satu flyer dukungan. Dan jangan lupa, pastikan akun Instagram kalian tidak dikunci.
Dikutip dari laman www.djarumcoklat.com, 30 besar band terpilih itu, panitia akan kembali menseleksi dengan hearing session khusus untuk menentukan 10 besar yang akan tampil secara live. Profesionalitas dan objektivitas menjadi unsur yang sangat penting, dan juri mengemban amanat tersebut untuk memilih band yang paling representatif untuk menjadi wakil Indonesia di ajang Metal-Battle Jerman, Agustus mendatang.
Penilaian dinilai berdasarkan produksi, aransemen, dan aktivitas di sosial media. Selain itu, band-band tersebut juga harus memiliki visi dan misi untuk go international, karena itu adalah tujuan utama diadakannya Wacken Metal Battle Indonesia 2018, memperluas ruang permainan ranah musik ekstrim Indonesia.
Kualitas band-band ekstrim Indonesia sudah pantas disejajarkan dengan band yang ada di luar negeri. Kembali lagi, ini tentang keseriusan, totalitas, dan mental yang dimiliki band tersebut.
Band yang menjadi prioritas untuk diberangkatkan ke Metal-Battle, Jerman adalah band-band yang aktif, produktif, unik, dan memiliki karakter Indonesia. Adalah penting untuk menjadi band yang dapat menampilkan karakteristik negaranya, karena itulah yang dicari oleh juri-juri internasional yang akan ikut menilai di Metal-Battle, Jerman.
Selain itu, band tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang yang ada di ruang lingkup industri musik ekstrim dunia, sehingga mereka harus mampu berbicara atas nama band dan Indonesia, agar pintu untuk band-band ekstrim Indonesia melakukan penetrasi ke negara luar semakin lebar.
Adapun juri yang bertugas untuk Wacken Metal Battle Indonesia 2018 adalah Dadan Ruskandar (manajemen Burgerkill), Samack (jurnalis musik senior Indonesia), John Resborn (The Metal Rebel), dan Sascha (headquarter of Metal Battle, Jerman). Steering committees yang bertugas adalah Ebenz (Burgerkill), Man (Jasad), dan Kimung (Karinding Attack).
Nah, sekarang saatnya kalian menggunakan jari-jari untuk mendukung penganut metalcore itu. Tentunya kita berharap serta mendoakan supaya mereka bisa lolos dan mewakili Banten dikancah musik nasional. Karena rasanya, sudah lama nama Banten tidak bersaing di industri musik Indonesia. (FCH).