Sillas, Indiepop Cirebon yang Bernapaskan Jazirah Arab

Sillas

INSOMNIAEnt.id – Geliat musik pinggir arus utama di jazirah Arab, beberapa tahun terakhir ini banyak muncul di berbagai pemberitaan. Khususnya genre musik keras seperti metal, seperti Haram (HC asal US) atau Kimaera asal Lebanon, dan masih banyak lagi.

Bahkan ada kompilasi Arab Punk (ARAB Records) yg tentunya bahasa arab liriknya. Tentunya lintas batas dan bahasa, apapun itu, refleksi betapa musik punya caranya tersendiri untuk tak hanya nyangkut di kuping tetapi juga pesan lirik mengena ke hati dan benak pendengar.

Namun kapan giliran musik seperti indiepop? Kali ini, dihadirkan oleh band bernama Sillas, asal Cirebon. Didirikan oleh Zaimmuddin Mukarrom (vokal, gitar) beserta rekan sebandnya, Obeth (gitar), Dani (drum) dan Athar (bass). Eko dari Shinny Happy Records yang rilisannya fokus di band indiepop pun mengiyakan karena menilai Sillas adalah band indiepop pertama dengan bahasa Arab.

“Kayaknya sih iya yah, belum ada juga di luar negeri,” kata Eko yang juga punya band indiepop bernama The Lousy Pop Group ini.

[Artikel lain]

Kolaborasi Instan Bangkutaman dan Harlan Boer Berbuah Dam Dam Pop!

Sillas didirikan pada 2020, di tengah momen pandemi. Zaim telah membuat beberapa materi lagu, yang kebetulan berbeda dengan di band sebelumnya. Ia pun merekamnya bersama teman-temannya.

“Banyak materi lagu yang sudah saya tulis namun belum direkam dan diperdengarkan. Singkatnya, saya dipertemukan dengan mereka, mengolah secara bersama untuk instrumen-instrumen yang lain, dan langsung merekam beberapa track,” jelas Zaim.

Namun kenapa Zaim memilih bahasa Arab dalam lirik Sillas? Zaim menuturkan, Eki manajer mereka berserta Ghori melihat banyaknya pola kehidupan Zaim dan keluarganya yang secara tidak langsung ditunjukan dalam kesehariannya. Mereka tercetus “bagaimana kalau kita gunakan bahasa Arab untuk lagu kita? Dan metode penulisannya pun berdasarkan penglihatan dari Zaim langsung, sehingga akan lebih objektif dan tidak hanya menjadi sekedar gimmick. Zaim mengamini berdasarkan pengalaman dia hidup dan terlahir sebagai orang yang kebetulan keturunan arab dan muslim tidak selalu menyenangkan seperti anggapan orang pada umumnya.

“Keturunan Arab yang dilihat sebagai kaum yang religius dan lekat dikaitkan dengan ritual dan hubungannya dengan Tuhan, seringkali memberi beban mengenai bagaimana saya harus bersikap. Terlebih, saya datang dari keluarga yang mungkin cukup jauh dari stigma keturunan Arab di Indonesia. Kami termasuk keluarga moderat dan inklusif,” beber Zaim.

[Artikel lain]

Lewat Single Unik Ini, Bitter Sweet Agony Siap Kembali Melecut Adrenalin Metalheads

Keluarga dan orang tua Zaim sendiri senang untuk berbaur dengan siapa saja, baik itu berbeda agama/kepercayaan, strata ekonomi, pandangan politik, dan profesi. Selama tujuannya sama, yaitu menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang lain. “Mungkin terdengar agak muluk-muluk”.

Percampuran antara delay, reverb dan bahasa arab bagi Zaim justru tampak manis ketika dilagukan dan didengarkan. “Tapi ini hanya pendapat saya haha,” imbuhnya.

Sebelumnya, sudah ada delapan materi berbahasa Indonesia dan Inggris yang dipersiapkan untuk menuju album, namun dengan pola penglihatan yang baru ini, penggarapan single berbahasa Arab lebih diprioritaskan dan lebih ditonjolkan menjadi Side A nya dibanding delapan lagu yang sudah ada sebelumnya. Maxi single berjudul Mamlaka akan dirilis oleh Anoa Records.

Rilisan ini berisikan dua lagu yang  berjudul “Hadza Huwal Hubbu” dan “Mamlaka”. Kedua lagu ini pun sedikit berbeda dari warna dan liriknya. Satu track tentang cinta seorang ayah/pria dan satunya lagi tentang berbahayanya pengkhianatan orang terdekat.

Untuk memperluas pendengarnya, Sillas pun sudah merencanakan menggelar tur keberbagai tempat peribadatan, meliputi gereja, vihara, dan pondok pesantren sebagai bagian dari perjalanan musikalitas mereka ke berbagai tempat peribadatan. (Fch)

SILLAS DHARMASAFARI POSTER TOUR

Share :

Baca Juga