INSOMNIAEnt.id – RAN menyelesaikan project terbarunya bernama “OMNE TRIUM PERFECTUM; The Series”. Setelah dibuka oleh Rayi pada Agustus lalu dengan “Ain’t Gonna Give Up” disusul Asta bulan Oktober 2019 dengan “Saling Merindu”, kini giliran Nino yang berkontribusi dengan “Si Lemah”.
Menutup seri uniknya itu, RAN tidak sendiri. Untuk menyempurnakan “Si Lemah”, mereka mengajak alterego Baskara Putra, Hindia.
Sosoknya yang kritis terhadap banyak issue, tajam dalam menulis lirik dan punya taste bermusik yang sangat unik dianggap sangat bisa mewakili kedalaman nyawa sekaligus menambah kekuatan dari lagu “Si Lemah”.
Untuk musiknya sendiri, project ini dinahkodai oleh Lale dan Ilman dari Maliq & D’Essentials yang juga menjadi partner Nino dalam menciptakan banyak lagu hits bersama Laleilmanino.
“Ini mungkin lagu dengan lirik terdalam yang pernah saya ciptakan. Mencoba lebih kenal dengan musuh terbesar saya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. Dalam momen tersebut saya coba membayangkan apa yang orang- orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri. Sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti akan lemah ketika dituntut mengakui kekurangannya”, cerita Nino dalam siaran pers yang diterima InsomniaEnt.id.
Lagu ini mengisahkan tentang musuh terbesar manusia, yaitu dirinya sendiri. “Si Lemah” yang seringkali ditutup rapat-rapat, yang sengaja disembunyikan di lapisan terdalam dari kesadaran seseorang, yang tak ingin kita perlihatkan namun seringkali mendominasi banyak keputusan. “Si Lemah” yang paling dibenci dan bahkan sulit diterima oleh dirinya sendiri.
Seseorang yang bersedih karena terluka, lalu berpura-pura bahagia hanya akan membuat dirinya seolah tampak bahagia, tapi di dalam dirinya bisa-bisa semakin hampa. Larut dalam kefanaan, berusaha melawan kenyataan, dan kerap kali yang dilawan adalah perasaan serta kesadarannya sendiri.
“Lewat lagu ini kami ingin mengajak semua yang mendengar berdamai dan menemukan dirinya kembali. Self-acceptance bukan hal yang mudah, tapi apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang. Akan selalu ada tempat dimana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengar lagu ini terpanggil menemukan jati dirinya, pulang dan kembali menjadi dirinya sendiri”, lanjut Rayi.
Melalui lagu ini, RAN bersama HINDIA ingin mengingatkan, tentang pentingnya berhenti sejenak, berdamai, menghargai & menerima diri sendiri. Belajar mengurangi berpura-pura, karena sesungguhnya hal tersebut sangat melelahkan.
“Karena bagi saya mengakui kelemahan itu sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang tuhan berikan pada kita. bukan menutupinya”, tutup Nino. (Rls).