INSOMNIAEnt.id – Gergasi Api kembali merilis single terbarunya berjudul Red Knight, setelah pada bulan Maret lalu dengan single perdana The Flames That We Shared. Band yang terdiri dari dua orang ini melanjutkan rencana rilis tiga single per bulan, yang merupakan trilogi utuh tentang kematian, kebangkitan , dan keabadian.
Dirilis per tanggal 6 April 2021, lagu berjudul Red Knight dirilis secara digital di berbagai kanal musik streaming. Alexandra J. Wuisan (Sieve) dan Ekyno (Plum, Full of Hate) adalah dua nama lama yang berangkat dari skena musik Bandung, dan Gergasi Api adalah kolaborasi mereka berdua yang segar dan khas.
[Artikel lain]
Anoa Record Siap Bangkitkan Goth Rock dengan Merilis EP Biara Sieve Secara Digital
Ekyno meramu musik Red Knight yang berbeda denga karakter lagu sebelumnya, The Flames That We Shared. Band ini sendiri bisa disebut sebagai salah satu dari banyak ‘keajaiban’ kala pandemi. Didirikan di tengah lockdown, dan direkam di rumah masing-masing, dengan berbagai macam kegelisahan yang malah berujung pada musik yang segar di skena musik lokal. Mereka berdua adalah penikmat berbagai warna musik mulai dari metal, post metal, industrial, electronic, shoegaze, goth, darkwave, rock, dan pop.
“Kami bisa meramu ide untuk Gergasi Api, dan merekamnya dari rumah masing-masing, dan tidak ada jamming studio seperti umumnya,” kata Ekyno dalam keterangan pers yang diterima InsomniaEnt.id.
Alexandra mengiyakan hal tersebut. Trilogi yang hendak dihadirkan Gergasi Api pun juga dihadirkannya melalui lirik-lirik yang memiliki benang merah. The Flames That We Shared yang dirilis pada Maret lalu adalah tentang kematian, Red Knight yang dirilis April ini tentang kebangkitan, dan single terbaru mereka di bulan Mei akan bercerita tentang keabadian.
“Trilogi lirik dari tiga lagu Gergasi Api adalah berinti pada cinta,” kata Alexandra J. Wuisan.
Red knight adalah sebuah simbol dari semangat api. Membara dan agresif, Alexandra menyebutkan betapa sosok-sosok terasingkan dan terpinggirkan lah yang potret di lirik dari lagu tersebut. “Api pemberontak yang membakar kota dan pelosok jalanan, tempat mereka mengalami pahitnya hidup, sehingga kota hangus, merah, terselimuti semangat api” tuturnya lagi.
[Artikel lain]
Single Terbaru Ajie Gergaji & Alexandra J. Wuisan – Light of the Earth
Tapi membakar itu bukan harfiah, tetapi kiasan penting tentang kebangkitan laiknya burung phoenix. Sebuah burung legendaris dari berbagai mitologi di dunia, yang menyiratkan soal kebangkitan dari kematian, sebuah alur siklus jiwa mahkluk hidup. Red Knight oleh Alexandra diterjemahkan sebagai kebangkitan kita sebagai manusia dalam keberanian yang humanis.
“It’s a love story. A story of self love. To be able to love the world we should be able to love ourselves first. Baik sisi terang dan sisi monsternya. Kebangkitan kembali dimana kita menerima semua spektrum dari kedua hal tadi sebagai manusia seutuhnya. A complete authentic person. To love with a fierce passionate and compassionate love,” jelasnya lagi.
Red Knight tentu tak hanya sebuah lagu, tetapi juga pesan yang personal. Gergasi Api pun bisa disebut sebagai kebangkitan kembali dari Alexandra J. Wuisan dan Ekyno dari apapun yang menahan mereka sebagai musisi. Keajaiban yang muncul dengan baik dan segar.