INSOMNIAEnt.id – Setelah merilis “Riuh” dan “Morgenstern” sebagai jalan pertamanya mengarungi percaturan industri musik Indonesia, Humaira akhirnya merilis mini album “A Series of Daliances”.
“A Series of Dalliances” adalah EP berisikan 5 kumpulan lagu yang ditulis di tahun 2017, 2018 dan 2019. Seperti namanya, “Dalliance”, lagu-lagu di EP ini menggambarkan setiap hubungan yang singkat namun penuh makna yang selama ini pernah dijalani. Hubungan yang sering di gambarkan menjadi, “a song that felt like a movie”. Singkat, terlalu cepat, tapi rasanya seperti sudah lengkap di setiap babaknya.
[Baca juga]
Humaira Siap Memberi Daya Magis Lewat “Riuh”
“Awalnya, masing-masing lagu dibuat sebagai semacam “surat” untuk setiap orang yang menginspirasi tertulisnya setiap lagu itu. Semua yang tertuliskan, adalah ungkapan perasaan yang ingin disampaikan tetapi selalu berakhir dipendam,” kata Humaira dalam siaran pers yang diterima InsomniaEnt.id.
“Selain menceritakan pengalaman-pengalaman tersebut, “A Series of Dalliances” juga menjadi saranaku untuk melepaskan mereka yang sempat singgah di masa lalu,” sambungnya.
EP “A Series of Daliances” dirilis oleh label Ivy League Music dan kini bisa dinikmati diseluruh layanan musik streaming digital. Tidak hanya musik, Humaira juga menyiapkan film pendek “Untuk Detik–Detik yang lesap” karya Ace Raden.
Film ini juga sebagai experience lain untuk mendengarkan EP “A Series of Daliances” yang akan ditayangkan sehari pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 21:00 WIB di aplikasi eventevent.
[Baca juga]
Jelang EP Pertama, Humaira Lepas “Morgenstern”
Humaira adalah seorang penyanyi yang berasal dari Kota Jakarta. Sejak berusia dini, ia sudah jatuh cinta dengan dunia tarik suara. Musikalitas yang dimiliki Humaira dipengaruhi secara signifikan oleh Ella Fitzgerald, Elfa Secioria, dan banyak lagi perpaduan lainnya. Inti dari musiknya adalah fluktuasi rasa yang dikomposisikan secara minimalis nan elegan. (Rls)