INSOMNIAEnt.id – Siapa sangka di balik lagu anak-anak yang lembut dan pop yang ramah telinga, Helmi menyimpan sisi liar yang selama ini terkubur? Lewat proyek band terbarunya Tanda Seru!, Helmi membebaskan alter egonya dalam bentuk EP debut bertajuk “Negeri Para Begundal”—rilisan penuh distorsi, teriakan, dan amarah pada kondisi sosial-politik Indonesia yang kian membusuk.
Band ini memang solo project, tapi Helmi tak berjalan sendiri. Ia menggandeng dua nama lama yang sudah solid bersamanya: Leca Percussion (drum) dan Evanny Noei Rana (bass), menjadikan Tanda Seru! sebagai proyek dengan formasi tetap yang berbentuk band penuh.
Semua bermula dari hal sepele: kacamata putih ala Kurt Cobain yang Helmi beli di Tokopedia. “Pas datang, tak buat foto. Keren juga ya. Dari situ kepikiran, ‘ah bikin grunge ah’,” jelasnya. Obsesi lama pada Nirvana pun menjelma jadi motor utama lahirnya EP ini. Lagu pertama yang muncul? Sebuah judul brutal: “Setiap Hari Kami Berdoa Agar Koruptor Dihukum Mati.” “Di kamar mandi waktu itu, kata-kata pertama yang pengen tak tuangkan ya itu. Belum ada notasi, belum ada apa-apa,” kenangnya.
Lewat lima trek bertensi tinggi, Helmi melempar keresahan dan kemarahan yang tak pernah bisa ia sampaikan lewat identitas lamanya. “Alter-egoku sebenarnya Yunan Helmi. Itu sangat bukan saya. Orang banyak yang nggak tahu. Aku tidak begitu menikmati itu,” ungkapnya tegas.
Tanda Seru! pun jadi ruang pelarian sekaligus pengakuan. Sebuah jati diri alternatif yang tak bisa eksis dalam format lama. “Ngeband sambil turut mencerdaskan kehidupan bangsa” jadi semacam manifestonya.
Setelah dirilis pada 29 April 2025 lalu, EP ini langsung mendapat sambutan hangat—baik dari pendengar lama Helmi, maupun pendengar baru yang tak menyangka ia punya sisi sekeras ini. Tak berhenti di situ, Tanda Seru! sudah meluncurkan satu single tambahan sebagai respons atas isu eksploitasi alam di Raja Ampat, dan saat ini tengah mempersiapkan debut album LP yang dijadwalkan rampung Juli 2025.
Artist Profile
Tanda Seru! adalah proyek solo Helmi yang dibungkus dalam format band bersama personel tetap: Leca Percussion (drum) dan Evanny Noei Rana (bass). Band ini lahir di Yogyakarta pada April 2025 sebagai bentuk pelampiasan alter ego Yunan Helmi—musisi, produser, dan penulis lagu yang selama ini dikenal lewat karya pop dan lagu anak-anak.
Sebelum membetot distorsi bersama Tanda Seru!, Helmi adalah otak di balik sejumlah rilisan populer, termasuk memproduseri Nuca—finalis Indonesian Idol—lewat single viral “Crolate”. Karyanya bahkan sempat masuk nominasi AMI Awards ke-27 di kategori lagu anak-anak. Tapi Tanda Seru! adalah kebalikannya: penuh amarah, penuh kritik sosial, dan jauh dari segala hal yang manis dan rapi.