Lewat Puan, Distorsi Akustik Protes Ketimpangan Dunia

INSOMNIAEnt.id – Band alternatif dari Semarang, Distorsi Akustik, resmi meluncurkan mini album mereka yang kedua dalam kemasan CD pada tanggal 30 Agustus 2019. Album yang bertajuk “Puan” ini berisi lima lagu baru dan dua bonus track.

Dikemas dengan durasi hamper satu jam, Distorsi Akustik menyajikan suguhan karya yang menyinggung soal isu sentimental seperti isu perempuan. Album ini sekaligus menjadi media mereka dalam menumpahkan protes terhadap ketimpangan dunia.

“Tidak ada yang bisa diharapkan dari sebuah dunia yang berjalan dalam sebuah ketimpangan. Termasuk di dalamnya ketidak-adilan porsi peran serta dan pastisipasi antara laki-laki dan perempuan” tulis Ragil Pamungkas, sang drummer melalui siaran pers yang diterima InsomniaEnt.id.

Sebelumnya salah satu materi album ini berjudul “Tuhan Baru Bernama Gadget” telah diluncurkan sebagai rilisan single serta dua buah viedo klip dari lagu yang berjudul “Peringatkan Arina” dan “Tidak Ada Tempat Untuk Warna Abu-Abu di Kotak Pastel”.

Artwork Album Puan Milik Distorsi Akustik

Album “Puan” ini akan menjadi suksesor dari rilisan perdana mereka yang dilepas tahun 2015 silam dengan judul “PU7I UTOMO” yang dirilis melalui netlabel Valetna Records dan dikemas dalam format CD pada tahun 2016.

Bukan Cuma itu, sajian yang disuguhkan band yang diperkuat oleh Viko Yudha Prasetya (Vokal), Ragil Pamungkas (Drum), Hersandi Dipta (Gitar), Taufik Adi (Bass), Bahar Syafi’i (Gitar) dan Muhammad Fajar Pandu (Keyboard & Gitar) ini, juga menyertakan sebuah zine yang merangkum aksi kolaborasi dengan berbagai artis lintas disiplin.

“Kami mengajak kawan-kawan pegiat seni gambar, musisi, penulis dan beberapa kolektif di Semarang untuk terlibat dalam kemasan zine album ini, ikut ambil bagian mengkampanyekan pergerakan isu perempuan agar bisa sampai ke permukaan” timpa sang Vokalis, Viko Yudha Prasetya.

Sejumlah perupa gambar dari Semarang seperti Luthfi Debronzes, Anto Tantowi, Irwan GS, Garna Raditya, Yus Ariyanto, Ferdinandus Erdin, Mayvina Situmorang, Chelsy Yeah, Adi Laksito dan Pujo Nugroho, juga urun karya dalam kemasan zine tersebut.

“Kami sengaja merilis resmi album ini pada tanggal 30 Agustus 2019 bertepatan dengan hari Orang Hilang Internasional, walaupun pendistribusian CD “Puan” sudah beredar sebelumnya dalam jumlah terbatas” tandas Hersan Dipta Putra. (Rls).

Share :

Baca Juga