INSOMNIAEnt.id – Dalam dunia yang terus bergerak tanpa henti, lagu “Ode To The Light” dari PEMUJA MELAKA hadir sebagai ruang hening yang mengajak kita berhenti sejenak dan menengok ke dalam diri. Lagu ini bukan sekadar rilisan baru; ia adalah refleksi tentang harapan, keraguan, dan keberanian untuk memberi kesempatan kedua kepada hidup, kepada orang lain, kepada diri sendiri.
Dirilis secara resmi pada 11 April 2025, lagu ini tersedia di seluruh platform musik digital, serta hadir dalam bentuk video musik yang bisa ditonton di kanal YouTube PEMUJA MELAKA. Lagu ini menandai babak baru dalam perjalanan musikal sang musisi solo, Zulfikar T. Sucipto, yang kali ini berkolaborasi dengan sesama musisi asal Medan, Xcorpio, untuk menciptakan karya lintas rasa, lintas suara.
“Ode To The Light” berbicara tentang second chance, tentang kesempatan berikutnya yang mungkin tidak selalu tampak jelas, tapi selalu ada bagi mereka yang mau mencarinya. Dengan lirik berbahasa Inggris yang menyentuh dan atmosfer musik yang kental dengan nuansa britpop, lagu ini membawa pendengarnya dalam perjalanan sonik yang hening, luas, dan mendalam.
Berbeda dari dua single sebelumnya, kali ini PEMUJA MELAKA memilih pendekatan sound yang lebih terbuka, eksperimental, namun tetap menjaga kesederhanaan dan kedalaman naratif.
“Saya ingin lagu ini menjadi pengingat sunyi. Bahwa cahaya bukan sesuatu yang selalu datang dari luar, tapi bisa lahir kembali dari dalam diri, setelah kita bersedia menerima luka.” – PEMUJA MELAKA
Lagu ini menjadi semakin kuat berkat kehadiran Xcorpio, musisi dan produser asal Medan yang dikenal lewat karya-karya dengan warna ambient dan elektronik yang emosional. Dalam lagu ini, Xcorpio menyumbangkan vokal, drum, dan keyboard, sekaligus menyulam dinamika musikal yang halus namun menghantam ke dalam.
“Ini bukan hanya lagu, tapi semacam perjalanan ke dalam diri. Kita semua pernah tersesat, tapi lagu ini mengingatkan saya kalau kita juga bisa pulang. Saya merasa terhubung secara personal dengan isi lagu ini.” – Xcorpio
“Ode To The Light” adalah buah dari kerja kolektif para pelaku seni asal Medan yang bersatu dalam satu visi: melahirkan karya yang jujur dan menyentuh. Semua proses rekaman dilakukan di SW Production, dengan mixing dan mastering dipercayakan pada tangan ahli dari Hosly Studio.
Tim Produksi:
- Zulfikar T. Sucipto (PEMUJA MELAKA) – penulis lagu, vokal, gitar, bass
- SW Production – rekaman instrumen
- HXcorpio – vokal, drum, keyboard
- osly Studio – mixing & mastering
Tidak berhenti di sisi audio, kekuatan visual dalam rilisan ini juga dikerjakan oleh insan kreatif dari kota yang sama. Artwork yang simbolik dan surealis dikerjakan oleh Budi Mahonc, seniman visual yang dikenal lewat gaya kolase metaforisnya yang khas dan spiritual. Sementara itu, video musiknya yang menampilkan visual penuh simbol tentang kesendirian, penantian, dan kebangkitan dikerjakan dan disutradarai langsung oleh Doni Ahmadi, sutradara muda Medan yang sedang naik daun.
“Semua yang terlibat dalam rilisan ini berasal dari Medan. Ini bukan hanya soal kota, tapi tentang rasa percaya dan semangat untuk saling dorong, saling bantu, dan saling rawat karya masing-masing.” – PEMUJA MELAKA
Artwork lagu ini merupakan potongan imajinasi yang menggabungkan unsur mistik dan eksistensial. Sosok-sosok berjubah, lanskap senyap, dan dua kuda hitam menjadi metafora visual dari konflik batin yang diangkat dalam lagu. Semua elemen dalam gambar bukanlah estetika semata, melainkan bentuk lain dari narasi.
Video musik “Ode To The Light” juga bukan hanya ilustrasi lagu, tapi ekspansi dari jiwanya. Dengan sinematografi yang tenang namun menyayat, Doni Ahmadi menghadirkan dunia visual yang terasa seperti mimpi, atau mungkin, seperti kenangan yang samar.
Karena dalam setiap manusia, ada terang yang menunggu untuk ditemukan. Bahkan setelah segalanya tampak gelap.
“Ode To The Light” adalah nyanyian untuk mereka yang belum berhenti percaya.
Lagu ini tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, Deezer, dan Tidal. Untuk visual dan informasi lebih lanjut, publik dapat mengikuti kanal YouTube serta akun Instagram resmi PEMUJA MELAKA.
- Spotify : PEMUJA MELAKA
- Apple Music : PEMUJA MELAKA
- YouTube: youtube.com/@pemuja.melaka
- Instagram: @pemuja.melaka
PEMUJA MELAKA adalah moniker dari Zulfikar T. Sucipto, seorang pemuda berdarah Jawa yang lahir dan tumbuh di tanah Melayu. Namanya adalah singkatan dari “Pemuda Jawa yang lahir dan tumbuh di tanah Melaka (Melayu),” yang menjadi representasi dari perjalanan identitas, budaya, dan spiritualitasnya. Musik yang dihasilkan merupakan campuran antara refleksi pribadi, pengalaman sosial, dan atmosfer emosional yang dalam.
Setiap rilisan dari PEMUJA MELAKA selalu memiliki benang merah: kontemplatif, jujur, dan penuh rasa ingin tahu terhadap kehidupan.