Peringati Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional Dengan Melepas Sebuah Music Video Berjudul “Aku Tidak Lupa”

INSOMNIAEnt.id – Setiap 30 Agustus, warga dunia memperingati Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional. Kita bersama-sama menyerukan agar negara-negara di dunia termasuk di Indonesia menghentikan praktik yang tergolong kasus pelanggaran HAM berat ini. Di Indonesia sendiri, lebih dari 50 ribu warga telah menjadi korban dari tindakan yang diprakarsai oleh negara sebagai teror ampuh bagi kita semua. Yang Sampai hari ini kasus-kasus penghilang paksa belum dituntaskan oleh negara

Maka dari situlah saya terpanggil untuk turut menyuarakan “MENOLAK LUPA” demi terwujudnya iklim demokrasi yang tidak di nodai oleh segelintir orang yang rakus & kejam Melalui proyek solo nya, hari ini, tepatnya pada tanggal 30 Agustus 2021 seorang musisi asal kota Bandung, Imam Mulyamansyah atas nama ANTIDEOLOGI, Peringati Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional dengan melepas Music Video berjudul “Aku Tidak Lupa”

Mengingat betapa bahayanya pembungkaman dengan cara menghilangkan paksa Penghilangan Paksa merupakan pelanggaran HAM memiliki dampak yang sangat luas. Bagi korban penghilangan paksa, mereka mengalami kekerasan fisik dan mental. Mereka yang kembali mengalami trauma dan bekas luka fisik. Mereka yang hilang tak tahu keberadaan dan nasib mereka, apakah masih hidup atau sudah tiada?

Tanda tanya dan ketidakjelasan ini adalah siksaan psikis yang nyata bagi keluarga korban. Kebenaran atas nasib keluarga mereka yang hilang hingga sekarang masih tidak mendapat kejelasan oleh negara.

https://www.youtube.com/watch?v=eyg1_8Npbpg

Penghilangan paksa bukan hanya berdampak bagi korban dan keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat. Terror dan ketakutan akan hal serupa terjadi jika masyarakat mengkritisi pemerintah. Rantai impunitas pun semakin panjang, kita tak berubah jadi lebih baik. Malah akan terus bergulung kedalam beban sejarah akan hak hidup yang tak pernah dijamin.

Oleh karena hal tersebut, negara harus segera mengambil tanggung jawab lebih untuk memberikan hak atas kebenaran, peradilan bagi pelaku, dan reparasi bagi keluarga korban. Tak hanya itu, negara harus menjamin agar kekerasan penghilangan paksa tidak berulang. Karena tidak ada kondisi apapun yang dapat membenarkan tindakan penghilangan paksa bagi siapapun.

Dan di akhir pesan singkat ini saya tegaskan lagi. Lagu ini saya persembahkan kepada mereka yang hilang karena membela kebenaran, meng kritisi pemerintah & mereka yang selalu berjuang untuk merebut kembali kedaulatan di negeri ini. Dan harapan saya semoga semua manusia (khususnya para pemuda Indonesia) yaitu “Jangan pernah lupa” dan agar selalu bersikap kritis di masa masa dimana keadilan di negeri ini sedang di duduki oleh orang yang rakus dan buta akan ke kuasaan. Dan saya berharap pemuda indonesia ini lebih mempunyai rasa ke ingintahuan terhadap gerakan Melawan Lupa ini, mereka yang di hilangkan oleh pengusa di negeri ini, Siapa itu Munir, Marsinah, Widji Thukul Dan lain-lain. Dan agar selalu mengingat bahwa kasus ini belum tuntas dan agar tidak terulang lagi suatu pembungkaman ini demi menjaga iklim demokrasi di Indonesia ini – Ujar Imam Mulyamansyah.

Share :

Baca Juga