INSOMNIAEnt.id – Pemerintah yang korup dan represif sering kali memicu perasaan marah dan frustrasi di kalangan rakyat. Band seperti DEAD menggunakan seni musik sebagai bentuk perlawanan, memberdayakan masyarakat dengan menyalurkan kebencian dan muak mereka melalui lirik dan melodi yang penuh semangat.
DEAD, band hardcore punk dari Kendal, Jawa Tengah, didirikan pada tahun 2023 oleh empat anggota: Dodol (vokal), Mirza (drum), Anton (gitar), dan Eza (bass). Mereka baru saja merilis demo empat lagu pada akhir Oktober di Studio Barkah, dipimpin oleh teman mereka Pipeng alias DF Ahmad (dari band Tiderays dan Sunlotus). Meskipun demo ini sudah rampung, mereka sedang dalam proses pembuatan EP pertama yang diharapkan bisa selesai sebelum tahun baru 2025.
Band ini tidak hanya sekadar menghasilkan musik. Mereka juga bertujuan untuk menyuarakan protes dan membawa perubahan melalui lagu-lagu mereka. Sembari menunggu label yang mau merilis EP mereka, DEAD berencana menjalankan tur untuk memperkenalkan karya mereka kepada lebih banyak orang.
Dengan demikian, DEAD tidak hanya menjadi pelampiasan frustrasi, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan di Indonesia. Mungkin tidak ada cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan ini selain melalui kekuatan musik yang bisa menggugah dan membangkitkan semangat banyak orang.