INSOMNIAEnt.id – Kolektif musik asal Kota Serang, Dopamin merilis mini album perdananya yang dilabeli Liberica. Berisi lima lagu, mini album ini seolah menegaskan warna musik mereka yang kerap disebut “Anoying Pop”.
Di paket mini album ini, mereka merangkul beberapa aspek dalam kehidupan, mulai dari hubungan antar manusia dengan tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, kesetaraan gender, hingga kemuakan terhadap penguasa setempat.
[Artikel lain]
Hardmilk Kembali Dengan “Jejak Waktu” Jadi Bukti Pop-Punk Tak Pernah Mati
Menurut vokalis sekaligus gitaris Dopamin, Ihsan, Liberica diambil dari kata ‘Liberal’ yang berarti bebas dan ‘rhetoric’ yang berarti seni atau ilmu berbicara.
“Dengan begitu, Liberica berarti kebebasan dalam berbicara dengan menyampaikan pandangan yang luas tanpa batas dan terbuka, serta tidak mudah terpengaruh dan terjebak dalam dogma atau pemikiran yang kaku,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima InsomniaEnt.id, Jumat (4/7/2025).
Dalam mini album ini, Ihsan Karim (Gitar, Vokal), Rian Kahfi (Bass), Faris Ramdhani (Gitar), Iqbal Tawakal (Drum), dan Faiqal Zhafran (Keyboard), tampil lebih berani untuk lebih leluasa dalam melakukan eskplorasi lintas genre.
“Masing-masing lagu dari mini album tersebut memiliki aransemen yang berbeda-beda, namun tetap mempertahankan sisi ‘ke-Tweepop-annya,” ujar Ihsan.
[Artikel lain]
Pemenang, Merajut Harapan di Balik Melodi Indie Pop dari Bandung
Dalam proses pembuatan mini album ini, Dopamin menghabiskan waktu satu tahun. Hal tersebut dikarenakan jarak masing-masing personil yang jauh karena aktivitas perkuliahan.
“Penggunaan kata Liberica sebagai judul EP (Extended Play) Dopamin bertujuan untuk bersuara secara bebas, terbuka, dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Kebebasan bersuara tersebut dikemas dalam karya seni berbentuk lagu,” katanya.