Intimate Showcase Mini Album B-Circle: Merayakan dan Melanjutkan Perjalanan

B-Circle

INSOMNIAEnt.id – Tiga tahun kebelakang menjadi periode krusial bagi B-Circle, kolektif musik rock yang tumbuh di Kota Serang, Banten. Selama rentang waktu itu, mereka dipacu untuk menyelesaikan program cetak biru yang telah lama dirancang.

Pagebluk jadi salah satu pukulan telak yang sempat membuat aktivitas berkarya mereka terganggu. Namun perlahan tapi pasti, B-Circle mulai nyicil menuntaskan karya-karya yang sempat berserakan, sekaligus menjaga asa agar rencana strategis mereka terlaksana.

[Artikel lain]

Single Kedua B-Circle “Berikan Sesuatu” yang Menyihir

Dimulai dengan menebar “Inspirasi Biru” pada awal tahun 2021, dan secara maraton karya-karya lain ikut menyusul. Sampai pada akhirnya, cetak biru itu mampu mereka tuntaskan pada pertengahan Oktober 2023, dan mereka menamainya dengan “The Journey”.

The Journey menjadi rekaman emosional bagi B-Circle juga Circleliners (sebutan fans B-Circle) yang sudah lama menantikan mini album ini diumumkan. Secara hitungan global, butuh waktu hingga 16 tahun bagi B-Circle untuk benar-benar memiliki album rekaman pertamanya.

B-Circle melakukan sesi konferensi pers sebelum memulai pertunjukkan “The Journey” (Foto oleh Zilly)

The Journey merupakan manifestasi B-Circle dalam bermusik sekaligus menegaskan konsistensi mereka dalam berkarya. Berisi tujuh nomor; “Inspirasi Biru”, “Berikan Sesuatu”, “Flying High”, “Bittersweet”, “2019”, dan “Thanks Sahabat”, seolah menjadi penanda keseriusan mereka dalam menggarap karya tanpa banyak cakap.

Intimate Showcase

Untuk merayakan perjalanan mereka yang dirangkum dalam “The Journey”, Iwan Beenk (Vokal), Vicky Kalengkongan (Gitar), Raga Wolimonov (Gitar), dan Iman Tole (Bass) memilih untuk mengadakan intimate showcase di Taman Kopi, Legok, Kota Serang, Banten pada 15 Oktober 2023 kemarin.

Sejumlah musisi seperti Botrez, Bunderan Jamming, dan Tongkat Kayu, dihadirkan khusus untuk menjadi bagian dari catatan sejarah industri musik Banten. Tak lupa, ratusan orang juga ikut hadir sebagai saksi momen monumental tersebut. Mereka adalah orang-orang yang selama ini memengaruhi perjalanan musik B-Circle, memotivasi agar Iwan Beenk cs tak henti berkarya.

Circleliners menikmati setlist yang disuguhkan B-Circle. (Foto oleh Zilly)

Setelah sejumlah musisi pendukung menyelesaikan set-nya, sekitar pukul 21.20 WIB akhirnya B-Circle mengambil alih panggung yang sedari awal mencuri perhatian dengan tampilannya sound system dan lighting yang terkonsep sehingga tampak megah. Suguhan tak biasa bagi band lokal yang menggelar pertunjukkan atas perilisan albumnya.

Raga Wolimonov mengawali set B-Circle dengan melakukan solo gitar. Sekitar 3 menit, pria yang identik dengan kepala plontosnya itu membuat riuh rendah audiens lewat sayatan gitarnya. Tak lama, personel lainnya membentuk formasi sebagai tanda dimulainya pertunjukkan. Tanpa tedeng aling-aling, B-Circle langsung menghentak dengan nomor Bittersweet.

Raga Wolimonov membuka pertunjukkan The Journey B-Cirlce dengan solo gitar. (Foto oleh Zilly)

Selepas itu, satu per satu lagu yang ada di mini album “The Journey” digeber. Di lagu keenam, 2019, mereka mengundang Yudi Charix dan Nana Boy untuk ikut memainkan lagu Flying High. Keduanya merupakan gitaris yang ikut membangun B-Circle.

Mereka sukses memainkan emosi penonton dengan pilihan setlist yang tidak melulu bertempo upbeat. Iwan Beenk sebagai frontman juga bisa menghidupkan suasana. Bahkan stage act mereka juga mampu membuktikan bahwa persiapan yang dilakukan cukup matang. Gerak mereka di atas panggung tetap leluasa meski bisa dibilang usianya tak lagi muda. Tapi bagi mereka, usia hanyalah angka!

Tongkat Kayu tampil atraktif dan jenaka. (Foto oleh Etot Parker)

Menjelang lagu pamungkas, B-Circle mengadakan seremoni dengan memberi sejumlah piagam penghargaan kepada personal yang banyak membantu mereka sejak awal mula berdiri tahun 2007 silam. Satu per satu orang yang berkontribusi dalam perjalanan karier mereka (baik dalam bermusik maupun kehidupan pribadi), di-present untuk menerima piagam berbentuk bingkai.

Pesona Iwan Beenk sebagai frontman B-Circle mampu memukai penonton yang hadir. (Dok. Zilly)

Meski sederhana, tapi cara mengapresiasi orang-orang yang berjasa ini patut diapresiasi pula kepada B-Circle. Karena lagi-lagi, tidak banyak musisi di Kota Serang dan sekitarnya (atau bahkan belum ada), yang memberi komplimen dengan tulus dan nyata seperti mereka.

Setelah momen melankolis itu, B-Circle menyelesaikan aksinya dengan mendaulat nomor “Thanks Sahabat” sebagai encore dari pertunjukkan malam itu. Dibarengi dengan penayangan secara premiere video klip lagu yang dimaksud.

Botrez menjadi salah satu pengisi untuk memeriahkan intimate showcase The Journey. (Foto oleh Etot Parker)

B-Circle sukses membuktikan, bahwa musik dan pergaulan mereka mempunyai andil besar bagi kehidupan orang-orang disekitarnya. Kebahagiaan jelas terlihat tidak hanya dari sisi personel, tapi juga dirasakan penonton yang hadir secara khusus.

Intimate showcaseThe Journey” berhasil mentransfer energi bagi siapapun yang menyaksikan. Setidaknya penonton bisa memaknai bahwa mimpi memang harus dikejar. Problematika dalam setiap perjalanannya, seyogianya harus dinikmati sebagai langkah meningkatkan aktualisasi diri.

B-Circle membawakan seluruh lagu yang ada di mini albumnya. Total ada 7 lagu. (Foto oleh Etot Parker)

Intimate showcase itu juga menjustifikasi bahwa meski dipandang senior, namun tak ada rasa jemawa sedikit pun diperlihatkan oleh mereka. Kesuksesan showcase malam itu, memberi gambaran bahwa kolaborasi adalah kunci. Karena kompetisi hanya berlaku bagi mereka yang berjiwa lemah.

Terakhir, semoga pertunjukkan malam itu tak sebatas merayakan perjalanan, namun menjadi gerbang selanjutnya bagi B-Circle menapaki industri musik tanah air. Setelah ini, goresan karya dan semangat mereka akan kembali dinanti, bersemai, dan terus menginspirasi. Selamat atas perilisan mini albumnya. Dan terima kasih atas energi dan mahakaryanya. Showcase kemarin layak dikenang, amerta!

Share :

Baca Juga