INSOMNIAEnt.id – Pendarra sebuah unit pop-folk yang terbentuk di Bandung, kembali mengukir perjalanan dalam format tiga anggota, yang digaungi oleh Arjunet Abdi Nugraha, Desianne Kinanthi, dan Iqbal Nuriana kembali merilis single bertajuk “Perjalanan Singkat.”
Awal lagu ini tercipta ketika Arjunet sedang berada di sebuah tempat yang gelap, dibatasi ruang gerak, ruang sosial, bahkan tidak dapat bermain musik, salah satu outlet mujarab yang justru dapat menolongnya.
[Artikel lain]
Memulai Debutnya Lewat Keluh, Acha Membawa Pop/Folk Membuai
Di saat yang bersamaan kehilangan orang terdekat yang punya arti besar di hidupnya, ditempa masalah hidup yang membuat harapannya semakin redup, bisa dibilang harapannya hampir hilang. Sebagai penanggulangan untuk membuat dirinya merasa lebih baik, ia menulis satu bait lirik dan terus ia gumam sebagai mantra untuk membuat dirinya lebih baik.
“Sampaikan pada semesta, aku sedang berkisah tentang seseorang yang tengah mengarungi samudera dan mencoba melakukannya,” ujar Arjunet.
Ketika keadaan semakin baik dan dapat menyentuh musik kembali, hal yang pertama ia lakukan adalah membuat nada dan melengkapi satu cerita utuh yang ia tuangkan di lagu ini. Tentang perasaan di fase hidupnya kala itu, dari redup menuju benderang.
Perjalanan menuju terang ini didedikasikan untuk semua yang merasa pernah mengalami titik terberat dalam hidup dan berjuang keras untuk mendapatkan kedamaiannya. Begitu pun Pendarra yang setelah 7 tahun berjalan harus menanggalkan entitas yang lama dan meniti langkah yang baru.
[Artikel lain]
Sabarima, Analekta Indah dari Beranda Rumah
Nomor Perjalanan Singkat didaulat menjadi seri terakhir dari langkah trio ini sebelum melepas album perdananya yang rencana bakal dirilis pada 17 Mei 2024 nanti. Sebelumnya Pendarra juga sudah melempar beberapa track “pengenalannya” seperti Di Sudut Purnama, Terbenam dan Terbit. Keempat lagu yang telah beredar diberbagai pemutar musik digital itu akan masuk bersama enam lagu lainnya yang akan dikemas dalam sebuah antologi bertitel Ode Matahari.
