INSOMNIAEnt.id – Tarsius Records kembali menjembatani rilisan fisik band-band yang tidak terendus oleh sorotan penikmat skena musik bawah tanah. Sebelumnya label record ini berada dibalik layar atas mengorbitnya kembali album Planetbumi, The Worst of.
Kali ini, Tarsius Records mengolah karya dari unit Indierock asal Bogor, Reid Voltus yang sudah lama tenggelam dari permukaan industri musik Kota Hujan. Namun dua pendirinya, Deni Taufik Adi dan Andi ‘Idam’ Fauzi, selalu dihantui “debt collector” yang menagih urusan tak selesai dari band mereka ini.
Bagi Tarsius Records, Reid Voltus adalah monumen yang tak bisa digusur dari skena Bogor. Skena kota hujan yang enggak peduli dengan kerennya balada skena Jakarta, dan bersenang-senang sendiri dengan sederetan band macam The Kuda, Sex Sux, The Jansen, Rrag, Texpack, dan aneka macam lainnya, plus label-label lokal macam Trogmagnon atau Hujan! Rekords.
Reid Voltus sudah ada sejak 2005, dan ketika Jakarta sedang girangnya melihat band-band Pensi. Musik mereka sudah dipastikan juga tak akan membawa mereka ke panggung-panggung tersebut, tapi for fuckin sake band ini jauh lebih penting secara musik ketimbang band-band tersebut.
Menjadi lo-fi terkadang cara terbaik untuk tidak terjebak dengan hingar bingar, memainkan musikmu di gig-gig kecil, dan ditonton oleh segelintir orang yang jauh lebih peka soal musik yang bagus. Dan mereka secara tidak langsung atau mungkin langsung menjadi hantu-hantu yang melahirkan band indierock keren macam Texpack atau Rrrag.
Album ini berisi delapan track dengan lagu Ballads #2 menjadi single utama. Delapan lagu yang dibuat Deni dan Idam tanpa pretensi atau ambisi untuk menjadi bintang di kotanya. Simpelnya, band ini justru membuat orang-orang di Jakarta untuk datang ke Bogor untuk menonton mereka, atau malah mengundang mereka main di kota terlalu banyak masalah ini.
Jangan sekali-sekal berpikir apakah Bogor itu semacam Seattle-nya Indonesia kah dengan band-band tersebut, karena ini hanya memberikan validasi judul album Reid Voltus ini adalah benar adanya. Tapi jangan kebakaran jenggot, judulnya juga plesetan dari Hayao Miyazaki, animator Jepang, “Anime was a mistake, it’s nothing but trash”. Reid Voltus hanya bermain-main apa yang mereka suka.
Sub label dari Anoa Records ini merilis digital album Reid Voltus, “Indie Rock was a Mistake, It’s Nothing But Trash” diberbagai kanal musik, per Juli 2020. (Fch).