Muchos Libre Persembahkan “Butaneko” yang Kental Unsur Jepang

Butaneko-Muchos Libre

INSOMNIAEnt.id – “Butaneko” menjadi persembahan terbaru dari unit garage rock asal Bandung, Muchos Libre.

“Single terbaru Muchos Libre ini menceritakan tentang seekor babi ternak yang diakhir hidupnya kita ketahui hanya akan menjadi daging olahan. Namun sang babi memilih untuk menjadi kucing supaya tidak menjadi daging olahan,” kata sang vokali, Bagongtempur kepada InsomniaEnt.id melalui siaran persnya.

Istilah “Butaneko” juga merupakan ungkapan yang kerap dilempar oleh Bagongtempur (vokal) dan teman-teman asramanya saat di Jepang, untuk menggambarkan sifat orang malas. Berasal dari kata “butanuki” (daging babi).

[Baca juga]

Weekend Roll Sajikan Warna Berbeda Dalam Jalan Panjang

“Butaneko” juga mereka anggap sangat pas bila dijadikan metafora terkait orang-orang yang menjalani kehidupannya dengan setengah hati.

“Butaneko adalah metafora kehidupan manusia dibanyak kalangan, begitu banyak orang didikte untuk menjadi dokter, professor, pengusaha sukses ataupun staff pemerintahan atas keinginan orang tua-nya atau oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga banyak orang tidak diberikan kesempatan untuk memilih menjadi sesuatu yang sejalan dengan hatinya.” Jelas sang vokalis.

“Butaneko” digarap tahun 2016, ketika Bagongtempur sedang belajar bahasa Jepang dasar. Menjelang kepergiannya ke Negeri Sakura, lirik lagu Butaneko dibuat secara kilat dan sesederhana mungkin agar Korongmentah (vokal) juga para pendengar bisa dengan mudah menghafalnya serta menyanyikannya.

[Baca juga]

Tanpa Merilis Single, The Stroots Lepas EP Pertama “M2/1”

Lagu tersebut juga dibuat saat Bagongtempur tengah menggandrungi band asal Jepang, The 5678’s dan sedang dibuat kagum oleh salah satu band garage rock Bandung, Boys Are Toys yang memiliki lagu dengan lirik pelesetan dari Bahasa Jepang.

Video animasi Butaneko dibuat oleh Korongmentah dan Bagongtempur di masa pandemi, ketika pekerjaan tidak begitu sibuk dan komputer mereka hanya digunakan untuk bermain game. Terinspirasi dari anime yang berjudul “Ping-Pong”, gambar bergerak tersebut dibuat dengan metode Rotoskop.

Pengambilan gambar dilakukan dikamar pribadi mereka dan di-trace secara frameper frame. Animasi “Butaneko” juga diberikan lirik dengan huruf Hiragana dan Kanji dengan tujuan supaya para penonton tidak bisa membaca tulisan tersebut.

[Baca juga]

Transformasi Akbar Savio Melalui This Is The End

Lagu “Butaneko” akan tersedia di berbagai layanan musik streaming seperti Spotifypada tanggal 18 Desember mendatang, berbarengan juga dengan perilisan video animasinya pada halaman Youtube mereka.

Muchos Libre adalah band garage rock asal bandung yang beranggotakan Bagongtempur (Vokal), Korongmentah (Vokal), Hilman Hakim Nugroho (Drum), Nizar Oktriyadi (Bass),  Ardian Aziz Oktriyana (guitar), dan Rizky Varama (Guitar).

Band ini terbentuk di tahun 2010, memiliki ciri khas aksi panggung dua vokalis bertopeng Luchador yang eksentrik dengan banyolan kasar yang membuat gelak tawa di setiap panggungnya. (Rls)

Share :

Baca Juga