INSOMNIAEnt.id – Selamat datang di dunia digital, selamat bergabung di era kemudahan mengakses segala hal secara instan dalam satu genggaman layar ponsel. Saat ini kita hidup di dunia digital yang terus berkembang, sehingga teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, berkembang pesatnya teknologi juga menggerus hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial, kita berproses bersama manusia lainnya dengan cara berinteraksi dan bersosialisasi sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Ironisnya, kita semua termakan oleh kemajuan teknologi yang kita ciptakan sendiri. Intensitas interaksi secara langsung perlahan mulai tergantikan melalui layar ponsel masing-masing.
[Artikel lain]
The Snake, Eksperimen Imajinasi Olahan The Melting Minds
Itu adalah “tamparan” dari The Melting Minds, kelompok eksperimen imajinasi yang menyoroti budaya baru kita di tengah arus digitalisasi. Suka atau tidak, deskripsi itu merupakan cerminan dari apa yang kita alami saat ini.
Dan itu adalah gambaran yang coba diimplementasikan dalam single keempat mereka, yang dilabeli Digitized, melalui label independent Boneless Records.
Lagu ini merupakan sarkasme dari manusia yang telah kehilangan entitasnya. Melihat dunia melalui layar ponsel atau komputer, kita yang berada di realitas dunia digital ini menyambut satu sama lain dengan kebanggaan bahwa dunia tempat kita hidup merupakan tempat yang paling hebat, padahal kosong, tak menentu, dan tak berarti. Kemajuan teknologi yang kita bangga-banggakan ini telah menghancurkan kaidah-kaidah kemanusiaan.
[Artikel lain]
Debut Taj Dharmadji yang Terinspirasi dari Internet Cool Kids
Konsep musikal Digitized menggunakan pendekatan musik psychedelic rock dengan nuansa futuristik yang absurd dengan sound design vintage nan eargasmic. Diimbangi harmoni vokal yang membius, merepresentasikan dari sudut pandang manusia yang memperkenalkan dunia digitalnya secara indah namun sebenarnya hancur berantakan yang dikemas dengan outro yang chaos.
Digitized merupakan satu penggalan cerita sekuel kedua dari tiga sekuel yang terbagi dalam album. Dan ini adalah single mereka yang keempat dalam kurun waktu kurang dari enam bulan yang merupakan single terakhir sebelum album yang nantinya akan dirilis tahun 2021.
Tentang The Melting Minds
The Melting Minds adalah grup musikal yang terbentuk dari eksperimen imajinasi. Didirikan oleh Slinky Bones yang diinisiasi oleh teman lamanya, Dhandy Satria (a.k.a Aamaga) melalui hubungan jarak jauh antara dua kota besar di Indonesia: Jakarta dan Yogyakarta. Slinky Bones juga mengajak temannya yang berada di Wonosari yang mempunyai kesamaan concern untuk berkarya dalam ide album berdasar alter-egonya.
The Melting Minds tercipta dari fractal-chaotic dan sonic-sinergi pada pertengahan tahun apokaliptik 2020. Line up The Melting Minds terdiri atas vokalis/gitaris Slinky Bones, gitaris Ahmad Tubagus, multi-instrumentalist Dhandy Satria, bassist Marcellinus Yoga, synthesizers/singer Yafet Yerubyan, dan dual drummer Christian Gratia dan Wawa Kzk.
Melalui label independent Boneless Records, mereka merilis dua single pertama “The Snake” dan “Possessing The Witch” berdasarkan konsep mitologi jawa yang di-mix dengan mitologi Yunani kuno dikombinasikan dengan influence dari gelombang musik psychedelic rock dan experimental dekade 60s-70s dengan attitude “chaos and order” yang membuat The Melting Minds terdengar sangat berbeda dibanding dengan rata-rata band indie di Yogyakarta.