INSOMNIAEntd.id – Setelah melepas dua single berdaya “ledak”, yakni “Head on Fire” dan “Awesome”, IGMO kembali merilis single berjudul “Peace of Night”. Namun di karya anyarnya ini bernuansa lebih kalem dari rilisan sebelumnya.
“Peace of Night” memiliki benang merah tentang romantisme tongkrongan dan perkopian, yang kini sudah menjadi gaya hidup dan media untuk bertukar pikiran.
“Ngopi adalah budaya yang gak akan pernah mati. Satu escape sejenak dari rutinitas, pekerjaan, dan hal-hal yang menyita waktu pagi dan siang kita,” kata frontman IGMO, Pradio Manggara Putra.
[Artikel lain]
Head on Fire: Hulu Ledak Pertama dari IGMO
“Dan aku selalu melihat kalau meja kopi itu semacam bikin kita ‘setara.’ Ketika duduk semeja, kita bebas ngobrol ngalor ngidul. Gak peduli label, status, hingga pekerjaanmu,” imbuhnya.
Sehingga tak heran kemudian mereka menggarap video klip “Peace of Night” dengan meminta rekan-rekan mereka merekam kebersamaan saat nongkrong bareng.
“Jadi bener-bener mentah. Dari hape temen-temen, terus kita compile jadi satu, biar terasa tongkrongannya,” timpal Anggra, bassist IGMO.
Lagu ini ditulis oleh Pradio Manggara Putra, vokalis-gitaris dari IGMO. Secara musikal, ia mengaku terinspirasi dari lagu-lagu bernuansa southern rock 70-an seperti Lynyrd Skynyrd dan Allman Brothers Band (yang memang jadi bahan dengarnya sehari-hari).
Pucatpena kembali dipercaya menggarap artwork dari “Peace of Night.” Pria bernama asli Uzed ini adalah seorang visual artist asal kota Malang yang telah melahirkan artwork berbagai band, baik dalam maupun luar Indonesia.
[Artikel lain]
IGMO Kemas Indahnya Keberagaman dalam Video “Awesome”
Karya-karyanya pernah menghiasi rilisan Frontxside (Makassar), Tamra (Jakarta), Matiasu (Jakarta), Hermit’s Weedsom (Prancis), hingga The Galactoids (USA), Con (Australia) dan banyak lagi.
“Peace of Night” adalah materi ketiga yang akan masuk dalam Take It Over, album debut IGMO yang akan dirilis tahun ini. Seperti materi lain dalam album tersebut, lagu ini direkam, di-mixing, dan di-mastering oleh Yasa Wijaya di Vamos31 Record Studio, Malang.
