INSOMNIAEnt.id – Grup stoner rock asal Semarang, Santikarisma, kembali memasuki gelanggang musik cadas. Menorehkan album pertama, “Sugestivisi” pada 2017 yang dibesut label Disaster Records, kuintet beranggotakan Rio (vokal), Riki (gitar), Isa (gitar), Okky (bas) dan Achmad Sofyan pada drum ini tak segan menghajar aspal panas Pulau Jawa dalam tajuk tur promosi tak lama setelah debut mereka melesat.
Lahir dari arus pinggir industri musik, Santikarisma sadar akan kenyataan jika karya mereka belum mampu untuk menopang hidup. Setidaknya untuk saat ini. Untuk itu, tiap personil tetap bekerja pada bidang masing-masing sembari menjaga api ini tetap menyala. Keresahan makin tak terbendung sejak pandemi membuyarkan segala hal terutama yang berkaitan dengan panggung musik.
[Baca juga]
Santikarisma Wakili Suara yang Mulai Muak dengan Corona
Dalam kondisi seperti ini, muncul inisiasi untuk menghadirkan pengalaman berbeda dalam menikmati penampilan musik. Santikarisma merangkum segala resah lewat tajuk “Virtual Session”. Santikarisma tampil dan membawakan tembang andalan mereka yang dalam tiga babak dan diarahkan langsung oleh sutradara asal Jakarta, Rifqi Fadhlurrahman.
Santikarisma membuka babak pertama “Virtual Session” dengan nomor berjudul “Dogmatis”. Single terbaru yang mereka rilis pada Desember 2019 silam ini merupakan titik balik Santikarisma pasca album “Sugestivisi” dengan mengusung corak musik yang jarang terlihat sebelumnya. Berdurasi lebih dari 6 menit, “Virtual Session” ini turut menampilkan eksplorasi visual serta performa panggung Santikarisma yang epik.
[Baca juga]
Gagal Rilis Album Karena Corona, Spud Tetap Menggila di Single Kedua
Santikarisma lewat proyek ini tidak ingin membuktikan apapun selain mengejawantahkan segala keresahan yang membuncah sejak beberapa tahun silam. Grup ini pun mengakui apabila proses kreatif yang mereka jalani terbilang lambat sebab beberapa faktor seperti yang telah disebutkan di atas. Untuk itu, setelah trilogi dari “Virtual Session” ini rampung, mereka akan kembali menyelesaikan album penuh kedua yang sempat tertunda. (Rls)
