INSOMNIAEnt.id – Terminologi musik adalah bahasa universal, sepertinya terpatri dalam jiwa kesatria Serda Adi Prasteya Aji. Prajurit disatuan Kodim 0602 Serang ini, mampu memoles kemahirannya dibidang tarik suara.
Stigma militer yang keras dan tegas, terpatahkan melalui karya pria pengagum Coldplay dan Bring Me The Horizon (BMTH) ini. Dia baru saja merilis single solo bertajuk “Di Batas Doa”.
[Artikel lain]
Pesuling Beranda Rumah, Rijal Mahfud Rilis Debut Solonya
Di lagu ini, seakan kontradiksi dengan stigma di atas. Dia bersenandung dengan lembut, begitu menjiwai setiap lirik yang dilantunkan. Di sini lah salah satu kekuatan musik, yang dapat mengubah hidup seseorang.
Joe Prast (nama panggungnya), mampu melepas embel-embel militernya untuk kemudian menyatu dalam setiap bait yang dilagukan. Meski pada dasarnya, “Di Batas Doa” adalah kidung kala ia mengemban tugas menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Sudan, negara yang terletak di timur laut benua Afrika.
Yap, lagu ini terinspirasi dari perjalanan pria Gemini ketika menjadi prajurit di zona perang. Namun saat bersamaan, dia harus meninggalkan istri tercinta yang sedang mengandung. Pilihan dilematis bagi siapapun yang berada di posisinya saat itu.
[Artikel lain]
Debut Taj Dharmadji yang Terinspirasi dari Internet Cool Kids
Lagu berdurasi empat menitan ini ditulis oleh Ilham Akbar, Gitaris unit Pop asal Lebak, Daiva dan diproduksi di Stromp Records milik Resha “Momonon”. Lagu ini sudah bisa dinikmati dikanal Youtube Joe Prast.
“Semoga lagu ini dapat mewakili para kaum LDR (long distance relationship) yang ditinggal pasangannya dengan jarak yang sangat jauh,” tutup pria kelahiran Serang 34 tahum silam ini.
https://youtu.be/gchZ-ti-T3o